Warga Diminta Galakkan Siskamling
SIMPANGLIMA- Untuk mewujudkan Jawa Tengah yang aman, masyarakat didorong untuk dapat melaksanakan sistem keamanan lingkungan atau siskamling.’’Siskamling itu merupakan jiwa kita untuk mewujudkan situasi yang aman,’’ kata Gubernur Bibit Waluyo seusai menjadi inspektur upacara peringatan kemerdekaan RI di Lapangan Pancasila, Simpanglima, kemarin.
Gubernur mengatakan, secara teknis siskamling itu diatur oleh Kamtibmas atau aparat keamanan. Tetapi secara mandiri bisa dilaksanakan. ’’Mudah-mudahan Camat dan Bupati/ Wali Kota memahami apa yang saya inginkan ini, dalam mewujudkan rasa aman, membantu kepolisian agar Jateng dalam kondisi yang kondusif untuk bersama-sama bangkit membangun,’’ katanya.
Perhatian senada juga dikemukakan dalam peringatan HUT Ke-64 RI di halaman Balai Kota. Wali Kota Sukawi membacakan sambutan Gubernur Jateng yang menekankan penciptaan suasana aman dan tentram. Tema sambutan itu memang tidak terlepas dari peristiwa beberapa hari terakhir mengenai ditemukannya pelaku teroris di wilayah Jateng.
‘’Untuk menjaga keamanan, pendataan KTP dan pengawasan terhadap tamu pendatang agar ditingkatkan. Perilaku orang yang dapat membuat kekacauan lingkungan agar dikomunikasikan dengan petugas kepolisian,’’ katanya.
Selain hal itu, sambutan juga memaparkan keberhasilan program-program pemerintah, mulai bidang demokrasi, ekonomi, sosial budaya, serta keamanan.
Dalam upacara itu dipimpin Wali Kota Sukawi Sutarip dengan peserta berasal dari elemen pemerintahan, kepolisian, TNI, dan pelajar-mahasiswa.
Penggemar Sepeda Aura nasionalisme juga nampak dalam upacara yang diselenggarakan puluhan penggemar pit onthel. Mereka yang tergabung dalam Semarang Onthel Community menggelar upacara bendera memperingati HUR RI di halaman Lawangsewu.
Pakaian ala tempo dulu menjadi kostum wajib mereka. Dari yang mulai berkostum ala meneer Belanda, pamong praja, sinder, hingga panglima. Bahkan ada pula yang memakai kostum nyeleneh, seperti beberapa pria yang memaksa mengenakan kostum suster. Sontak penampilannya membuat beberapa peserta lain geli.
Ketua Semarang Onthel Community, Bob Riza mengatakan, upacara tersebut memang merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan komunitasnya setiap merayakan hari kemerdekaan sejak 2007 lalu. “Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai para pahlawannya. Upacara ini akan lebih khgidmat jika kami berkostum ala tempo dulu seperti ini,” ujarnya.
Usai melaksanakan upacara bendera, mereka pawai keliling kota Semarang dengan mengayuh pit onthel masing-masing. Pawai sederhana yang unik itu menarik perhatian masyarakat Kota Semarang



